artikel

Belajar Mengenai Konservasi Sumber Daya Air (Mari Menghemat Penggunaan Air)

Rabu, 11 November 2020 / artikel

 

Bumi merupakan planet yang memiliki julukan planet biru. Hal ini tidak lepas dari keberadaan sumber daya air di bumi, baik di lautan ataupun di daratan yang menimbulkan warna biru dari kejauhan.

Sebenarnya, seberapa besar potensi sumberdaya air yang dimiliki oleh bumi? Air di seluruh dunia secara garis besar terdiri dari 97% air laut dan 3% air tawar. Menurut Wolman (1962), dari 3% air tawar yang ada tersebut, terbagi lagi dalam komposisi; 75 % sebagai Es dan Glacier; 24 % air bawah tanah; 0,3 % air danau; 0,06 % sebagai soil moisture; 0,35 % air di atmosfer dan 0,03 % air di sungai-sungai dan lain-lainnya. Secara alami air tawar disimpan dalam sebuah sistem hidrologi.

 

Gambar 1. Siklus Hidrologi

(Source: Google Pic)

 

Pelestarian sumber daya air merupakan salah satu isu yang penting dewasa ini. Bagaimana sebenarnya air dapat dilestarikan? Prinsip dasar pelestarian sumber daya air adalah dengan mengelola bentang lahan (land scape) dengan baik. Sesuai dengan prinsip-prinsip hidrologi, mengelola bentang lahan ini yaitu dengan  memperbesar resapan air (infiltration) dan memperkecil aliran permukaan (surface unoff)

Secara teknis ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengelola bentang lahan:

  1. Menghijaukan kawasan resapan air; penanaman tanaman penutup lahan secara intensif pada kawasan lahan yang berkemiringan terjal, kawasan resapan air;

b.      Pembuatan terasering pada lahan miring. Ada beberapa macam teras;

#) Teras Gulud; teras pada lahan berkelerengan landai (5%-10%). Merupakan teras yang dibuat dengan membuat guludan-guludan  pada bagian bawah lahan (bidang olah). Pada bagian guludan ditanami tanaman rumput untuk penguat teras;

#) Teras Kredit; teras pada lahan dengan kemiringan 10%-15%;

#) Teras Bangku; teras pada lahan dengan kemiringan 15%-30%;

c.       Pembuatan Bangunan Resapan Air;

#) Embung;

Embung memiliki bentuk berupa  bangunan berupa kolam dengan ukuran disesuaikan  dengan volume aliran air permukaan (run off) dan luas bidang lahan    (Land Skupe) untuk menampung air aliran permukaan (run off) dan sedimen tanah yang terbawa aliran air tersebut;

Tujuan pembuatan embung; menyimpan air  untuk dimanfaatkan di musim kering dan meningkatkan tinggi muka air tanah di lahan tersebut serta menampung sedimen tanah yang terbawa oleh aliran permukaan untuk dikembalikan lagi ke bidang olah;

Lokasi penempatan; embung ditempatkan pada bagian lahan tempat berkumpulnya aliran permukaan.

 

#) Sumur Resapan

Bentuk berupa sumur dengan kedalaman tertentu dengan bak control.

Tujuan: Meningkatkan kapasitas resapan air tanah pada kawasan yang kemampuan resapan atau kapasitas resapan airnya sangat rendah (perkotaan, perumahan, pasar dan lainya)

Lokasi penempatan; ditempat-tempat yang dilewati akumulasi aliran permukaan (run off)

 

#) Biopori

Bentuk berupa lobang kecil, di permukaan tanah untuk memperbesar daya infiltrasi tanah, sehingga mengurangi volume aliran permukaan (run off) dan meningkatkan air tanah.

Lokasi pembuatan: di kawasan dengan volume infiltrasi yang rendah, antara lain: pekarangan rumah, perkotaan

 

#) DPI (Dam Pengendali)

Bentuk bendungan di bagian aliran air besar (bentangan lebar aliran 15 meter up) yang merusak bidang olah lahan

Tujuan menangkap (menampung) sedimen tanah, menampung air, meresapkan air ke tanah dan mengurangi daya gerus tanah di sepanjang bagian aliran serta penyediaan sumber air;

 

#) DPN (Dam Penahan)

Bentuk berupa bendungan di bagian aliran air besar ( bentangan lebar aliran 8-10 meter ) yang merusak bidang aolah lahan, posisi di atas DPI di aliran anak sungai

Tujuan untuk menangkap (menampung) sedimen tanah, menampung air, meresapkan air ke tanah dan mengurangi daya gerus tanah di sepanjang bagian aliran serta penyediaan sumber air

 

Gambar 2. Skema Penempatan Gully Plug dalam Sistem Hidrologi

(Source: Google Pic)

 

#) Gully Plug

Bentuk berupa bendungan di bagian aliran air dengan  lebar aliran 3-8 meter yang merusak bidang olah lahan, posisi di atas DPN di aliran anak sungai

Tujuan untuk menangkap (menampung) sedimen tanah, menampung air, meresapkan air ke tanah dan mengurangi daya gerus tanah di sepanjang bagian aliran serta penyediaan sumber air

 

Sumber : http://dlhk.jogjaprov.go.id/konservasi-sumber-daya-air

    Kirim Komentar

    Designed & Developed by Citraweb